Minggu, 02 April 2017

HIDANGAN KESEMPATAN KHUSUS UNTUK ACARA PERKAWINAN

Upacara Panggih

Panggih dalam bahasa Jawa berarti bertemu, merupakan budaya tradisional yang dilaksanakan setelah acara akad nikah. Maknanya agar pasangan yang baru menikah dapat menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan bahagia dan sejahtera diiringi restu dari kedua orang tua serta sanak saudara. Biasanya upacara ini dilakukan di rumah pengantin wanita.

Jalannya Upacara Panggih
Setelah akad nikah di laksanakan kedua keluarga besar mempelai bersiap-siap untuk menjalani prosesi upacara panggihan.
Pengantin pria bersiap di tempat yang telah ditentukan, sedangkan pengantin wanita berada di dalam kamar pengantin. Orang tua pengantin wanita sudah siap menyambut kedatangan pengantin pria.

Penyerahan Pisang Sanggan
Upacara panggih diawali dengan penyerahan pisang sanggan yang diberikan kepada pihak mempelai wanita dari pihak mempelai pria.

Liron Kembar Mayang 
Kemudian dilanjurkan dengan saling menukar kembang mayang antara kedua mempelai yang diwakili oleh saudara-saudara mereka dengan makna dan tujuan bersatunya cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan.
Gantel atau Lempar Sirih

Kedua pasangan ini saling melempar sirih yang telah diikat oleh benang berwarna putih dengan harapan semoga semua godaan hilang terkena lemparan itu.

Ngidak Endhog (Menginjak Telur)

Acara dilanjutkan dengan menginjak telur ayam yang dilakukan oleh pengantin pria kemudian dibersihkan atau dicuci kakinya oleh pengantin wanita.

Sindur dan Timbangan

Menyampirkan kain (sindur) ke pundak pengantin dan dipegang oleh ayah pengantin wanita untuk menuntun pasangan pengantin ke kursi pelaminan dengan harapan keduanya pantang menyerah dan siap menghadapi tantangan hidup. Selanjutnya kedua pengantin duduk di pangkuan ayah pengantin wanita sebagai simbol sang ayah mengukur keseimbangan masing-masing pengantin.
Minum Air Degan

Pengantin minum air kelapa dimana air kelapa menjadi lambang air suci, dengan di-kepyok bunga warna-warni dengan harapan keluarga mereka dapat berkembang segalanya dan bahagia lahir batin.
Kacar Kucur

Pengantin pria mengucurkan penghasilan kepada pengantin perempuan berupa uang receh beserta kelengkapannya (beras, serta biji-bijian). Di tampung di kantung yang terbuat dari kain, yang bermakna bahwa kaum pria bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarga. Kemudian kain itu diikat lalu diserahkan kepada ibu pengantin wanita memiliki makna membantu orang tua.

Dulangan
Pengantin pria membuat nasi kepal tiga kali lalu menyuapinya ke pengantin wanita, maknanya adalah perpaduan kasih pasangan laki-laki dan perempuan.

Mapag Besan
Orang tua pengantin wanita menjemput orang tua pengantin pria atau besan. Mapag besan memiliki makna kerukunan antar keluarga kedua mempelai.

Sungkeman
Acara terakhir ditutup dengan acara sungkeman. Kedua mempelai berlutut atau jongkok didepan orang tuanya sebagai ungkapan bakti kepada orang tua serta mohon doa restu.

Selesai sudah Upacara Panggih, terima kasih telah mempercayakan Sandra’s Project untuk mendampingi pengantin beserta keluarga besar dalam ritual warisan nenek moyang kita.
Advertisements



https://sandraproject.wordpress.com/2012/04/15/upacara-panggih-dalam-pernikahan-adat-jawa/

Tidak ada komentar:
Write komentar