Pengertian Hidangan Kesempatan Khusus Untuk Acara Keagamaan adalah
hidangan yang disajikan secara khusus untuk memperingati acara keagamaan.
Jika hidangan tersebut disajikan secara harian, maka kurang
memberikan makna. Misalnya jika kita makan Ketupat Opor lengkap pada hari biasa
maknanya kurang terasa. Namun, jika kita menikmatinya disaat Lebaran Hari Raya
Idul Fitri maka makna atau filosofi dari masing-masing hidangan tersebut
memiliki arti yang mendalam. Misalnya Ketupat, dalam
filosofi Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku lepat artinya
mengakui kesalahan. Laku papat artinya
empat tindakan (http://islamidia.com/sejarah-makna-dan-filosofi-ketupat-dalam-tradisi-lebaran/).
Menurut Dra. Tri Yitnaningsih Pengertian
kesempatan khusus adalah kesempatan yang diluar biasanya / diluar acara rutin
sehari–hari.
https://www.scribd.com/doc/175570289/PENGOLAHAN-ANEKA-HIDANGAN-ppt. Dapat diartikan Hidangan yang disajikan
hanya dalam kesempatan khusus atau waktu tertentu atau hidangan yang disajikan
pada kesempatan yang diluar biasanya/diluar acara rutin sehari-hari. Dalam materi ini dibahas tentang hidangan kesempatan khusus untuk acara keagamaan.
Setelah memahami
pengertian hidangan kesempatan khusus maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
fungsi hidangan kesempatan khusus merupakan ungkapan rasa syukur terhadap sang
pencipta alam semesta, mengandung makna atau filosofi, dan merupakan simbol
atau lambang yang berwujud hidangan, dan merupakan sarana untuk berkumpul
kerabat atau masyarakat yang diuraikan sebagai berikut:
1. Ungkapan Rasa
Syukur
Nenek Moyang mengajarkan kepada generasi
penerus untuk selalu bersyukur atas karuniaNya diberi kehidupan di bumi.
2. Mengandung
Makna
Setiap Hidangan yang disajikan mengandung makna bahwa dalam kehidupan
memiliki nilai historis dan spiritual, yaitu untuk mensyukuri nikmat Tuhan,
memohon perlindungan dan keselamatan.
3. Merupakan Simbol Berbentuk Hidangan
Simbol makna dari pesan yang disampaikan dalam
wujud makanan baik berupa bentuk ataupun hidangan sesungguhnya. Misalnya
ketupat berbentuk kerucut mewujudkan
4.
Sarana Berkumpul Keluarga Dan Masyarakat
Lebaran belum lengkap
tanpa makan ketupat. Saat lebaran tiba, ketupat seolah menjadi menu wajib yang
mesti tersedia di meja makan. Saat peringatan hari besar agama Islam, merupakan
sarana berkumpulnya keluarga dan masyarakat untuk saling memaafkan dengan cara
saling berkunjung. Nah, pada saat itulah hidangan ketupat opor ini disajikan.
Jenis hidangan kesempatan khusus untuk
acara keagamaan, antara lain:
1. Agama Islam
Misalnya hidangan yang biasa disajikan pada Peringatan Hari
Raya Idul Fitri, misalnya Ketupat Opor Lengkap terdiri dari Ketupat, Opor,
Telur Pindang, Sambal Goreng Kreni, Kerupuk Udang.
Sajian
hidangan pada hari raya tersebut, yang memiliki makna atau filosofi adalah
Ketupat. Menurut H.J. de Graaf dalam Malay Annal, ketupat merupakan
simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Demak yang dipimpin
Raden Patah awal abad ke-15. De Graaf menduga kulit ketupat yang terbuat dari
janur berfungsi untuk menunjukkan identitas budaya pesisiran yang ditumbuhi
banyak pohon kelapa. Warna kuning pada janur dimaknai oleh de Graff sebagai
upaya masyarakat pesisir Jawa untuk membedakan warna hijau dari Timur Tengah
dan merah dari Asia Timur.
Menurut
Slamet Mulyono dalam Kamus Pepak Basa Jawa, kata ketupat berasal dari kupat.
Parafrase kupat adalah ngaku lepat: mengaku bersalah. Janur atau daun
kelapa yang membungkus ketupat merupakan kependekan dari kata “jatining nur”
yang bisa diartikan hati nurani. Secara filosofis beras yang dimasukan dalam
anyaman ketupat menggambarkan nafsu duniawi. Dengan demikian bentuk ketupat
melambangkan nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani.
2. Agama Kristen Dan Katolik
Perayaan
Paskah identik dengan telur Paskah. Telur merupakan symbol dari kelahiran
kembali. Telur t ersebut merupakan telur yang direbus kemudian dicat/ dihias.
Telur ditempatkan dalam keranjang dekorati yang menyerupai sarang burung. Ini
merupakan kepercayaan bahwa kelinci Paskah menyembunyikan telur ini untuk
anak-anka pada pagi hari di hari Paskah.
3. Agama Hindu
Upacara Nyepi adalah upacara dimana
semua warga hindu khususnya untuk berpuasa 1 hari penuh dengan tujuan semua
dosanya di ampuni oleh tuhannya. Ketika proses penyepian berlangsung semua
warga di bali di wajibkan untuk mematikan semua listrik dan juga di larang
membuat kegaduhan selama penyepian. Ketika malam hari semua warga tidak di
perkenankan untuk menyalakan lampu dan juga hal-hal yang terang seperti lilin.
Upacara Nyepi ini bertepatan dengan SASIH KESANGE (bulan
kesange) atau di bulan masehi bertepatan bulan Maret atau April. Hidangan khusus untuk upacara nyepi, diantaranya, Ayam Betutu merupakan makanan yang
sering kali dijadikan sajian untuk acara sesembahan saat Upacara keagamaan umat
Hindu. Ayam Betutu diolah dengan cara dipanggang dalam api sekam. Ayam Betutu
ini merupakan masakan kebanggaan dan khas masyarakat Bali.
http://www.resepsedapku.com/resep-ayam-betutu/
4. Agama Budha
Umat Budha memperingati tiga peristiwa penting, yakni
kelahiran Sidharta, pencapaian penerangan sempurna oleh petapa Gautama dan
Parinibanna-Nya Sang Buddha. Di Indonesia, tempat yang biasanya dijadikan
lokasi untuk setiap prosesi saat Waisak adalah Candi Borobudur. Menu makanan
para Biksu cukup sederhana, karena mereka menjalani hidup dengan sedekah yang
diberikan oleh para umat. Dan karena itulah mereka menikmati semua makanan yang
sebagian besarnya adalah sayuran. Tetapi mereka tidak sepenuhnya menjalani
hidup sebagai vegetarian, karena ada juga beberapa yang meyakini bahwa jika
daging itu berasal dari binatang yang dibunuh bukan oleh mereka dan tidak
dipotong khusus untuk mereka, maka daging itu bisa mereka konsumsi. Bagi Biksu
yang tidak mengkonsumsi daging, mereka akan meniru menu daging yang dibuat dari
campuran ketan dan kedelai atau jamur. Hal itu dilakukan semata-mata untuk
membuat menu lebih beragam, bukan karena keinginan yang untuk mengkonsumsi
daging.
Tidak ada komentar:
Write komentar